Uji Normalitas Data

Dalam melakukan suatu pengolahan data statistik khususnya yang menggunakan software SPSS, idealnya harus melakukan uji normalitas terhadap data yang akan diolah lebih lanjut.

Uji normalitas adalah suatu pengujian untuk mengetahui apakah data yang akan diolah telah terdistribusi normal atau tidak. Maksud dari data terdistribusi normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal dimana datanya memusat pada nilai rata-rata dan median.

Dalam software SPSS, ada beberapa cara untuk mengetahui kenormalan data diantaranya sebagai berikut.

1. Rasio Kurtosis dan Skewness
Kriteria pengujiannya ialah sebagai berikut.
Jika nilai rasio kurtosis dan skewness berada diantara -2 sampai 2, maka data tersebut dianggap normal.

2. Kolmogorov dan Smirnov
Pada pengujian ini, data dianggap normal jika nilai sig nya lebih dari 0,05.

3. Shapiro WIlk
Kriteria pengujiannya sama dengan kolmogorov smirnov, yaitu data dianggap normal jika nilai sig nya lebih dari 0,05.

Bila data nya normal, maka data tersebut dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya menggunakan uji parametrik. Namun bila datanya tidak normal, maka ada beberapa alternatif penyelesaian, yaitu:
1. Menambah data atau periode data.
2. Tidak melanjutkan penelitian.
3. Melanjutkan penelitian dengan menggunakan uji non parametrik.



Akuntansi Perusahaan Jasa

Materi akuntansi perusahaan jasa ini telah saya pelajari pada saat tingkat satu di Universitas Gunadarma. Karena itulah saya ingin berbagi kepada pembaca mengenai apa yang telah saya dapatkan perihal akuntansi perusahaan jasa.

Perusahaan Jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menyediakan berbagai pelayanan kepada anggota masyarakat yang memerlukan.

Beberapa contoh Bidang-Bidang dalam Usaha Jasa ialah:
a) Transportasi : Perusahaan taksi dan bis, dan lain-lain.
b) Komunikasi : Pengusaha wartel, penerbit surat kabar, dan lain-lain.
c) Persewaan : Per sewa gedung pertemuan, alat-alat berat.
d) Keahlian : Penjahit, salon kecantikan, dan lain-lain.e) Profesi : Notaris, Biro konsultan, dan lain-lain.

Perusahaan Jasa memiliki Ciri-Ciri sebagai berikut.
a) Kegiatan usahanya selalu membantu orang lain / badan lain dengan menerima balas jasa.
b) Pembelian barang oleh perusahaan jasa (bahan habis pakai / perlengkapan dan peralatan) tidak untuk diolah atau dijual kembali tetapi untuk memberikan pelayanan kepada pemakai jasa.
c) Pendapatannya diperoleh dari penjualan jasa.

Dalam pencatatan pada perusahaan jasa, terdapat siklus transaksi yaitu sebagai berikut.
1. Tahap Pencatatan
Siklus akuntansi dimulai dengan adanya suatu transaksi / kejadian yang harus dicatat. Tahap pencatatan meliputi pencatatan-pencatatan dalam bukti transaksi / bukti pembukuan, jurnal, dan buku besar.
a) Transaksi, yaitu tindakan yang mengakibatkan perubahan aktiva / kewajiban dan ekuitas /modal yang berhubungan dengan pihak luar.
Contoh : - Pembelian barang, perlengkapan, dan peralatan
- Penjualan barang atau jasa
- Pembayaran utang usaha
- Pembayaran beban sewa, gaji
- Penerimaan pendapatan, piutang usaha

b) Kejadian, yaitu tindakan yang terjadi di dalam perusahaan (transaksi intern).
Contoh : - Penyusutan aktiva tetap
- Pemakaian perlengkapan
- Pembentukan cadangan piutang tak tertagih

2. Tahap Pengikhtisaran
a) Memproses hasil pencatatan selama periode akuntansi dan menyesuaikannya dengan keadaan yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi.
b) Tahap ini meliputi penyusunan neraca saldo, jurnal penyesuaian, penutupan buku besar, dan neraca sisa setelah penutupan.

3. Tahap Pelaporan
a) Penyusunan laporan keuangan yang bersumber dari hasil pengikhtisaran.
b) Pembuatan laporan keuangan berdasarkan akun – akun buku besar.
c) Laporan keuangan dapat disusun setelah membuat penyesuaian dan memasukkannya ke dalam akun buku besar atau setelah menyusun kertas kerja.




Asal Mula Kalkulator

Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan alat hitung yang satu ini.. suatu alat yang selalu berdekatan dengan manusia khususnya mahasiswa jurusan akuntansi,, apalagi kalau bukan Kalkulator. Kalkulator adalah suatu mesin berukuran relatif kecil namun memiliki manfaat yang sangat besar dalam melakukan perhitungan, baik perhitungan biasa, perhitungan akuntansi maupun perhitungan statistik.

Namun pernahkan kita berpikir dari mana kalkulator berasal? Untuk itu saya akan mengulasnya pada postingan ini.

Pada awal 1640an kalkulator mekanik telah diproduksi oleh pabrik untuk dijual. Catatan menunjukan bahwa mesin sejenis telah ada sebelumnya, tetapi Blaise Pascal lah yang menemukan kalkulator komersil pertama kali, sebuah mesin penambah bertenaga tangan. Meskipun percobaan untuk kalkulator pengali telah dilakukan oleh Gottfried Liebnitz pada tahun 1670an tetapi kalkulator pengali yang nyata muncul pertama kali di Jerman tidak lama setelah Revolusi Amerika.

Itulah kilasan singkat mengenai penemu kalkulator.. tanpa beliau, kita tidak akan semudah ini melakukan perhitungan dalam kegiatan kita.